BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Bioteknologi
merupakan pengolahan suatu bahan dengan melibatkatkan aktivitas jasad hidup
untuk menghasilkan barang atau jasa. Pemanfaatan bioteknologi menggunakan
peranan penting yaitu enzim. Enzim sangat berperan penting dalam kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan, bahkan dapat dikatakan bahwa enzim berperan
penting dalam kelangsungan alam. Pemanfaatan enzim dalam memegang peranan
penting dalam bidang industri. Enzim bersifat spesifik sehingga enzim banyak
digunakan dan dimanfaatkan dalan bidang industri, sedangakan enzim sebagai
katalis yaitu mampu membantu jalannya reaksi tetapi tidak ikut dalam reaksi dan
tidak hancur oleh reaksi.
Enzim
merupakan bagian dari protein yang dapat mengkatalisir reaksi-reaksi kimia.
Enzim dapat diartikan juga sebagai protein katalisator yang artinya memiliki
spesifisitas terhadap reaksi yang dikatalis sehingga molekul menjadi substrat.
Faktor yang mempengaruhi enzim yaitu suhu, pH dan konsentrasi substrat.
Enzim
dapat digunakan berbagai bidang kegiatan, seperti dalam bidang industri karena
melalui penggunakaan enzim dapat menghemat energi dan ramah lingkungan. Enzim
dalam industri pangan memberikan banyak keuntungan sebagai bahan tambahan yang
alami, bahan baku menjadi produk yang lebih baik, keuntungan terhadap
lingkungan dan penghematan biaya pada bahan baku. Pada industri pangan, enzim
dapat terlibat sebagai pengolahan roti, bir dan
produk susu seperti keju, yogurt dan susu fermentasi.
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari penyusunan makalah ini
yaitu
untuk mengetahui manfaat dari enzim amilase serta keterlibatan enzim amilase dalam bidang industri.
1.3.
Manfaat
Manfaat dari penyusunana makalah ini yaitu dapat
mengetahui aplikasi penggunaan enzim dalam bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Enzim
Enzim
adalah molekul berpolimer yang tersusun dari serangkaian asam amino dalam
komposisi dan susunan rantai yang tersusun teratur dan tetap. Enzim memegang
peranan penting dalam berbagai protein, enzim diproduksi dan digunakan oleh sel
hidup untuk mengkatalis reaksi antara lain konversi energi dan metabolisme
pertahanan sel (Richana, 2002). Enzim digunakan secara luas dalam bidang
industri terutama industri bioteknologi. Dalam bidang ini, baik yang
konvensional maupun yang mutakhir, yang mengandalkan teknik rekombinan gen,
pengetahuan dan penggunaan enzim merupakan syarat mutlak untuk berhasil. Selain
itu enzim juga dipakai secara luas dalam industri lain yang tidak tergolong
kedalam industri bioteknologi dalam arti luas. Contohnya dalam industri tekstil
dan industri kertas, industri pangan maupun industri pertanian. Dalam bidang
teknologi lingkungan, enzim juga telah digunakan dalam pengolahan air limbah
serta dalam pengolahan sampah terutama sampah organik.
Enzim
dimanfaatkan dalam industri pangan, karena enzim merupakan alat yang ideal
digunakan untuk memanipulasi bahan-bahan biologis. Keuntungan penggunaan enzim
dalam pengolahan pangan adalah aman terhadap kesehatan karena bahan alami,
mengkatalisis reaksi yang sangat spesifik tanpa efek samping, aktif terhadap
konsentrasi yang rendah dan dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian proses
pengolahan.
2.2. Enzim
Amilase
Amilase
merupakan enzim hidrolase glikosida yang mengkatalis pemecahan pati menjadi
gula untuk menghasilkan produk bervariasi. Enzim Amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum
dan dekstrin yang akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana maltosa
(Pandey et al., 2000). Enzim Amilase dapat terbagi menjadi α-Amilase, β-Amilase,
γ-Amilase. Enzim amilase merupakan kelompok enzim yang sangat dibutuhkan
dalam bidang industri, diantaranya industri tekstil, hidrolisis pati, bir,
roti, sirup, pemanis buatan, etanol, dan detergen. Enzim ini bernilai komersil,
maka perlu ditemukan sumber-sumber yang cukup banyak sebagai penghasil enzim
amilase sesuai dengan karakteristik enzim amilase yang dibutuhkan. Amilase
merupakan kelompok enzim yang mempunyai kemampuan untuk memutuskan ikatan
glikosida yang terdapat pada amilum. Hasil hidrolisanya berupa molekul-molekul
yang lebih kecil seperti glukosa, maltose dan dekstrin (Sutiamiharja, 2008).
Amilase
didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Mikroorganisme adalah sumber enzim yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber enzim, mikroorganisme
lebih menguntungkan karena lebih cepat tumbuh sehingga diharapkan produksi
enzim dapat berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Produksi enzim amilase
dapat menggunakan berbagai sumber karbon. Contoh-contoh sumber karbon yang
murah adalah sekam, molase, tepung jagung, jagung, limbah tapioka dan
sebagainya. Jika digunakan limbah sebagai substrat, maka limbah tadi dapat
diperkaya nutrisinya untuk mengoptimalkan produksi enzim. Sumber karbon yang
dapat digunakan sebagai suplemen antara laian: pati, sukrosa, laktosa, maltosa,
dekstyrosa, fruktosa, dan glukosa. Sumber nitrogen sebagai suplemen antara
lain: pepton, tripton, ekstrak daging, ekstrak khamir, amonium sulfat, tepung
kedelai, urea dan natrium nitrat.
2.3. Pemanfaatan
Enzim Amilase pada Industri Pembuatan Roti
Tahapan
dalam proses pembuatan roti,
formulasinya
sangat bervariasi dari satu pabrik ke lainnya. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang umum
dilakukan dalam proses pembuatan roti :
1.
Pencampuran
adonan
Pada proses
pencampuran adonan terjadi transfer massa yang lebih intensif . kontak enzim
dengan substrat (amilosa terlarut) dapat berjalan dengan lebih baik sehingga
akan dihasilkan gula-gula sederhana seperti glukosa dan maltosa. Gula-gula
sederhana yang terbentuk sangat dibutuhkan pada saat fermentasi adonan.
Amilolisis yang terbatas dapat berpengaruh positif terhadap adonan, yaitu
adonan yang tidak keras. Proses amilolisis yang terlalu intensif akan
menyebabkan adonan kehilangan air dan dekstrin yang terbentuk terlalu banyak
yang menyebabkan adonan menjadi lengket. Oleh karena itu penambahan α-amilase
dan suhu serta lama pencampuran perlu dilakukan untuk menentukan karakteristik
adonan yang terbentuk.
2.
Fermentasi
adonan
Proses fermentasi
dilakukan untuk menguraikan karbohidrat yang sebelumnya telah dipecah menjadi
gula sederhana. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan cara pemberian ragi
pada adonan. Proses peragian adonan ditunjukkan dengan adonan yang mulai memuai
karena pembentukan karbondioksida yang ditahan dalam adonan. Maltose dan glukas
sangan penting sebagai substrat bagi yeast
selama fermentasi adonan. Penambahan glukoamilase dapat meningkatkan
terbentuknya glukosa yang lebih cepat dan dapat dimanfaatkan oleh yeast sehingga penambahan glukoamilase
dapat lebih mengaktifkan yeast dan mempercepat proses fermentasi atau
pengembangan adonan.
3. Pemanggangan
di dalam oven
Pada saat emanganngan dalam oven, sebagian air hilang,
ragi mulai terbunuh, pati bergelatinasi dan protein menggumpal sehingga
memberikan bentuk yang stabil pada roti. Hidrolisis pati yang tergelatinasiakan
membentuk dextrin dan gula sederhana dan pada saat yang bersamaan terjadi
pelepasan air. Hal ini berkontribusi terhadap kelengketan remah roti dan meningkatkan
intensitas warna kulit.
BAB III
KESIMPULAN
Enzim
merupakan bagian protein yang dapat mengkatalisir reaksi-reaksi kimia dan dapat
mempercepat laju reaksi kimia dalam suhu dan derajat keasaman. Produk yang
dihasilkan enzim sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah.
Pada beberapa produk peranan enzim endogenus tidak bisa bekerja dengan baik
sehingga terdapat mendambahan enzim dari luar yaitu eksogenus yang dapat
menghasilkan produk dengan waktu yang lebih cepat. Sumber amilase eksogenus dan
amilase bakteri pada industri pangan karena sifatnya yang termostabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar