BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
Instruksional Umum
Setelah
mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang peran hijauan pakan
dan prinsip produksinya.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah
mempelajari bab ini mahasiswa dapat :
1.
Menjelaskan pengertian-pengertian istilah dalam tanaman
pakan
2.
Menjelaskan kepentingan budidaya tanaman pakan
3.
Menjelaskan problematik budidaya tanaman pakan
4. Menjelaskan aspek pemanfaatan lahan dalam
budidaya tanaman pakan
5.
Menunjukkan manfaat ekonomis budidaya tanaman pakan
6.
Menjelaskan prinsip proses produksi tanaman pakan.
Uraian
dan Contoh
1.
Pengertian-pengertian
Untuk memahami
ilmu tanaman makanan ternak, perlu dipahami beberapa istilah berikut ini :
- Makanan ternak (pakan) : segala bahan yang menjadi sumber zat makanan (nutrisi dan energi) yang bermanfaat untuk kehidupan ternak (pertumbuhan, perkembangan dan produksi)
- Hijauan pakan (forage) : segala bahan makanan yang tergolong pakan kasar yang berasal dari pemanenan bagian vegetatif tanaman yang berupa bagian hijau yang meliputi daun, batang kemungkinan juga sedikit tercampur bagian generatif utamanya sebagai sumber makanan ternak ruminansia.
- Padangan/pastura (pasture) : adalah lahan dengan batas-batas yang tegas (berpagar) yang ditumbuhi tanaman hijauan pakan biasanya jenis unggul yang ditujukan untuk penggembalaan ternak atau hijauan potongan
- Padang rumput (grassland) : menunjuk kepada lahan yang didominasi oleh komunitas vegetasi tanaman rumput-rumputan tanpa menunjukkan penggunaannya sebagai pastura atau lainnya.
- Rangeland : adalah areal yang ditumbuhi oleh vegetasi alami yang mempunyai produktivitas rendah, tanpa pemagaran, digunakan untuk pengembalaan ternak atau untuk hewan buruan
- Ranch : suatu pemanfaatan lahan “rangeland” yang dibangun secara tetap untuk produksi ternak di mana rumput adalah sumber pakan utama
- Agrostologi atau Ilmu Tanaman Makanan Ternak : ilmu tentang budidaya tanaman makanan ternak, yaitu bertujuan mengelola sumberdaya tanaman dan lingkungannya untuk tujuan memperoleh produksi hijauan makanan ternak secara maksimal baik kuantitas, kualitas dan kontinuitasnya.
2.
Tujuan dan Manfaat
Pada dasarnya kepentingan mempelajari ilmu tanaman makanan ternak adalah
sebagai dasar membudidayakan tanaman ini untuk memenuhi kebutuhan pakan untuk
kepentingan ternak, disamping terkait dengan pemanfaatan lahn untuk tujuan
konservasi dan manfaat ekonomis.
Kebutuhan
kebutuhan pakan dan nutrisi ternak
.
Kebutuhan ternak terhadap pakan tercermin dari
ragam makanan pada beberapa jenis ternak seperti tercantum pada Tabel 1. berikut
ini :
Tabel 1.1.
Ragam makanan beberapa jenis ternak.
Jenis
Makanan
|
Proporsi pakan
(%) pada Jenis Ternak
|
||||
Babi
|
Unggas
|
Sapi Perah
|
Sapi Potong
|
Domba
|
|
Konsentrat
|
97,40
|
95,30
|
26,20
|
18,40
|
6,00
|
Hijauan
|
2,60
|
4,70
|
73,80
|
81,60
|
94,00
|
Hijauan
pakan terutama sebagai sumber pakan pada ternak ruminansia seperti sapi perah,
sapi potong dan domba. Hijauan
pakan menjadi sumber nutrisi utama bagi
ternak ruminansia, walaupun seringkali memerlukan tambahan nutrisi dari
konsentrat untuk kepentingan produksi ternak yang tinggi. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan secara
normal sapi dara dan pejantan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1.2. Kebuituhan nutrisi untuk pertumbuhan
secara normal sapi dara dan pejantan.
Bobot Badan (kg)
|
Kebutuhan Nutrisi
|
Kandungan Nutrisi
Hijauan Pakan
|
Keterangan
|
|||
BK (kg)
|
Prdd (%)
|
TDN (%)
|
Prdd (%)
|
TDN (%)
|
||
Sapi Dara
|
||||||
180
|
5,54
|
7,0
|
53
|
3,52
|
62,70
|
Rumput 1
|
6,69
|
60,88
|
Rumput 2
|
||||
14,90
|
63,90
|
Legum
|
||||
360
|
8,68
|
4,7
|
50
|
3,52
|
62,70
|
Rumput 1
|
6,69
|
60,88
|
Rumput 2
|
||||
14,90
|
63,90
|
Legum
|
||||
Sapi Muda (penggemukan)
|
||||||
270
|
7,95
|
7,5
|
65
|
3,52
|
62,70
|
Rumput 1
|
6,69
|
60,88
|
Rumput 2
|
||||
14,90
|
63,90
|
Legum
|
||||
Pejantan
|
||||||
450
|
7,95
|
7,5
|
65
|
3,52
|
62,70
|
Rumput 1
|
6,69
|
60,88
|
Rumput 2
|
||||
14,90
|
63,90
|
Legum
|
2.2. Pemanfaatan lahan
Pada dasarnya untuk keperluan pengembangan industri peternakan melalui
pengembangan ternak sapi potong, sapi perah dan kambing/domba membutuhkan
sumber pakan yang utama dari hijauan makanan ternak, walaupun dapat juga
memanfaatkan sumber pakan lainnya dari limbah tanaman pertanian. Namun permasalahan yang muncul adalah
rendahnya ketersediaan areal pasrura, dilain pihak limbah tanaman pertanian
tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan karena persaingan penggunaan dan hambatan
rendahnya kualitas. Fakta kebutuhan
pengembangan peternakan dapat ditunjukkan dari masih tingginya nilai import
daging dan susu untuk memenuhi permintaan, walaupun dilain pihak juga masih
dirasakan masih rendahnya pemenuhan kecukupan konsumsi protein hewani asal
ternak secara nasional.
Pengembangan peternakan dengan demikian
sebenarnya mempunyai faktor pendukung dari aspek permintaan, disamping dukungan
iklim tropika yang mempunyai curah hujan yang tinggi, adanya sumberdaya lahan
dan ketersediaan hasil sampingan pertanian sebagai sumber konsentrat.
Potensi sumberdaya lahan potensial untuk
pastura tersedia sebagai padang
rumput alami di luar jawa seperti di Nusa Tenggara dan Sulawesi
dan konversi lahan hasil pembukaan hutan.
Sedangkan di Jawa yang tersedia adalah lahan pertanian padi, palawija,
tebu dal lainya, yang mempunyai potensi limbah pertanian dan lahan limbah di
luar mausim tanam dan lahan sela seperti teras dan tepi jalan.
Secara umum lahan pertanian tanaman pangan padi
sawah dan lahan kering seperti di Jawa Tengah mempunyai daya dukung 1 satuan
ternak/ha Luas lahan pertanian sawah dan
lahan kering di Jawa Tengah pada tahun 2000 adalah 2.676.225 ha, sedangkan
populasi ternak ruminasia adalah 2.658.650 satuan ternak. Produktivitas pastura alama adalah 0,25
satuan ternak/ha, sedangan pastura buatan dapat mencapai 2 satuian ternak/ha,
dan rumput unggul potongan dapat mencapai 10 satuan ternak/ha atau lebih. Permasalahan pakan, disamping daya tampung
juga kualitas pakan juga fluktuasi produksi dan inefisiensi pemanfaatannya.
Pemanfaatan tanaman makanan ternak dapat
didorong dengan keunggulan komparatif tanaman ini sebagai tanaman konservasi,
khususnya pada pemanfatan lahan kering, karena tanaman ini mempunyai kemampuan
menahan erosi dan menurunkan aliran permukaan (Tabel 3).
Tabel 1.3.
Perbedaan aliran permukaan dan besarnya erosi akibat pengaruh vegetasi (Sperow and kufer, 1975).
Tanaman
|
Aliran permukaan
% curah hujan
|
Erosi
(t/musim)
|
Tanah bero
|
40,6
|
81,5
|
Jagung satu musim
|
23,4
|
34,0
|
Rumput thodes permanen
|
5, 3
|
26,6
|
Rumput lapang
|
5,6
|
4,4
|
Rumput lapang tertutup sempurna
|
0,5
|
0,1
|
Tinjauan
ekonomis pastura
Berikut ini diuraikan perbandingan penggunaan lahan antara lahan rumput
gajah untuk sapi perah dan lahan padi
data dari Taiwan.
Tabel 1.4.
Perbandingan perhitungan ekonomi lahan rumput gajah dan lahan padi sawah
Lahan I : rumput gajah
|
Lahan II : Padi sswah
|
·
Daya
tamput 25 ekor/ha/tahun
|
·
Produksi
padi 6 –10 t/ha
|
·
Produksi
susu 3.500 kg/ekor/tahun
|
·
Out put
protein 850 kg/ha (8,5 %)
|
·
Total
produksi 80.500 kg
|
·
Bila
top produksi 2 kali panen 20 t/ha/tahun
|
·
Out put
protein 2,817 kg (3,5 %)
|
·
Out put
protein 1.660 kg
|
·
Nilai
rupiah susu Rp 1.000,- sampai Rp. 2000,-
|
·
Nilai
rupiah padi Rp 1.000,- sampai Rp. 2000,-
|
·
Penerimaan
Rp. 80.500.000,- sampai Rp. 161.000.000,-
|
·
Penerimaan
Rp. 20.000.000,- sampai Rp. 40.000.000,-
|
3. Prinsip
Proses Produksi
Krakteristik produksi tanaman makanan ternak berbeda dengan tanaman
pertanian pangan. Tanaman pertanian
pangan umumnya menggunakan tanaman semusim yang hanya sekali panen saja. Sedangkan produksi tanaman makanan ternak
mencerminkan produksi kumulatif selama setahun yang diperoleh dari beberapa
kali pemanenan. Produksi selama setahun
berfluktuasi tergantung penyebaran curah hujan.
Dengan demikian pengelolaan tanaman makanan ternak adalah seni
mendapatkan produksi tinggi, berkualitas sesuai kebutuhan ternak dan penyediaan
yang kontinyu sepanjang tahun.
Prinsip
proses produksi tanaman makanan ternak pada dasarnya adalah pengelolaan 3
komponen dasar proses produksi, yaitu : pertama, lahan sebagai lantai yang menyediakan
energi dan ekstrak materi nutrisi dan air, kedua : tanaman sebagai mesin
metabolisme yang menangkap energi dan mengekstrak materi nutrisi, serta ketiga
adalah lingkungan yang menjadi factor pembatas.
Gambaran prinsip proses produksi dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
Gambar 1.1. Prinsip proses
produksi pastura
Keterangan : En = Energi non
ekonomis
Ee =
Energi ekonomis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar