Senin, 15 April 2013

SUKSESI EKOLOGI


Tugas 5 ITP FPP UNDIP
SUKSESI EKOLOGI

Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya. Proses suksesi ini merupakan hasil modifikasi lingkungan fisik oleh komunitas (Biotis). Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai stabilisasi (= Keseimbangan dinamis dengan lingkungan) dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil.
Ekosistem selalu berubah dalam jangka waktu tertentu, perubahan stadia yang berurutan mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda dengan stadia yang akan terbentuk. Pengaruh pencemaran terhadap komunitas (berdasar prinsip toleransi dan kompetisi), yaitu:
1. Struktur: keanekaan, jumlah spesies akan berkurang
2. Fungsionil: Jaring makanan dan struktur trofik menjadi lebih sederhana
Komunitas biotis mengalami perkembangan sereal (Sere pioner – sere klimaks). Misal: Padang rumput-semak/herba-pohon-lebat/rimbun-klimaks. Pertumbuhan jenis-jenis baru dalam perjalanan sereal akan terjadi kompetisi dan toleransi antar populasi untuk tetap hidup (survive) dalam mendapatkan ruang hidup dan sumberdaya lainnya
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1.    Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan tersebut dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
Suksesi primer ini diawali tumbuhnya tumbuhan pionir, biasanya berupa lumut kerak. Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah sederhana. Lumut kerak yang mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik. Zat anorganik ini memperkaya nutrien pada tanah sederhana sehingga terbentuk tanah yang lebih kompleks. Benih yang jatuh pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu. akan tumbuh rumput, semak, perdu, dan pepohonan. Bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki komunitas yang haru terbentuk. Hal ini dapat terjadi karena suksesi komunitas tumbuhan biasanya selalu diikuti dengan suksesi komunitas hewan. Secara langsung atau tidak langsung. Hal ini karena sumber makanan hewan berupa tumbuhan sehingga keberadaan hewan pada suatu wilayah komunitas tumbuhan akan senantiasa menyesuaikan diri dengan jenis tumbuhan yang ada. Akhirnya terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan (bersifat homeostatis).Salah satu contoh suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.
2.    Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Berdasarkan bertambah atau berkurangnya jenis (species), maka suksesi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.    Suksesi progresis : perubahan semakin kaya akan jenis (species)
2.    Suksesi regresif/retrogresif : perubahan semakin berkurangnya jenis (contoh: unsur hara berkurang)
Proses suksesi sangat terkait dengan faktor linkungan, seperti letak lintang, iklim, dan tanah. Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab, dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun. Pada daerah tersebut proses suksesi dapat mencapai ribuan tahun.
Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1.    Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.
2.    Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.
3.    Kehadiran pemencar benih.
4.    Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.
5.    Jenis substrat baru yang terbentuk
6.    Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.

Sumber :
Susilo, Didik. 2012. Ekosistem dan Suksesi Ekologi. Dalam http://inspagr.blogspot.com/2012/12/ekosistem-dan-suksesi-ekologi.html
Primack, Richard B. dan Mochamad Indrawan. 2007. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Aryulina, Diah Dkk. 2006. Biologi 1 SMA dan SMK untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

2 komentar:

  1. sepertinya mudah dan lebih keren. Thanks infonya Gan.. salam dari Streaming TV
    TV Online

    BalasHapus
  2. trimakasih , tapi contoh yang anda berikan kurang banyak

    BalasHapus