Tugas 5 ITP FPP UNDIP
SUKSESI EKOLOGI
Suksesi
ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies
dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya. Proses
suksesi ini merupakan hasil modifikasi lingkungan fisik oleh komunitas (Biotis).
Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan
waktu, hingga tercapai stabilisasi (= Keseimbangan dinamis dengan lingkungan)
dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil.
Ekosistem
selalu berubah dalam jangka waktu tertentu, perubahan stadia yang berurutan
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda dengan stadia yang akan terbentuk. Pengaruh
pencemaran terhadap komunitas (berdasar prinsip toleransi dan kompetisi), yaitu:
1. Struktur:
keanekaan, jumlah spesies akan berkurang
2.
Fungsionil: Jaring makanan dan struktur trofik menjadi lebih sederhana
Komunitas
biotis mengalami perkembangan sereal (Sere pioner – sere klimaks). Misal: Padang rumput-semak/herba-pohon-lebat/rimbun-klimaks.
Pertumbuhan jenis-jenis baru dalam perjalanan sereal akan terjadi kompetisi dan
toleransi antar populasi untuk tetap hidup (survive) dalam mendapatkan ruang
hidup dan sumberdaya lainnya
Suksesi adalah suatu proses
perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu
komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga
terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Berdasarkan
kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu
suksesi primer dan suksesi sekunder.
1.
Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu
komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan
tersebut dapat terjadi secara alami maupun
oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor,
letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai. Gangguan oleh campur
tangan manusia dapat berupa kegiatan
penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
Suksesi primer ini diawali tumbuhnya
tumbuhan pionir, biasanya berupa lumut kerak. Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah sederhana. Lumut kerak yang mati
akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik. Zat anorganik ini memperkaya nutrien pada tanah sederhana sehingga terbentuk tanah yang lebih
kompleks. Benih yang jatuh pada tempat
tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu.
akan tumbuh rumput, semak, perdu, dan pepohonan. Bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki komunitas
yang haru terbentuk. Hal ini dapat terjadi karena suksesi komunitas
tumbuhan biasanya selalu diikuti dengan
suksesi komunitas hewan. Secara langsung atau tidak langsung. Hal ini karena sumber makanan hewan berupa tumbuhan sehingga keberadaan hewan pada suatu wilayah
komunitas tumbuhan akan senantiasa menyesuaikan diri dengan jenis
tumbuhan yang ada. Akhirnya terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem
seimbang yang tahan terhadap perubahan (bersifat homeostatis).Salah satu contoh
suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu,
bagian pulau yang tersisa tertutup oleh
batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.
2.
Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu
komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih
terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder
dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat
berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami
misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang,
aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Berdasarkan
bertambah atau berkurangnya jenis (species), maka suksesi dibagi menjadi dua,
yaitu :
1.
Suksesi progresis : perubahan
semakin kaya akan jenis (species)
2.
Suksesi regresif/retrogresif :
perubahan semakin berkurangnya jenis (contoh: unsur hara berkurang)
Proses suksesi sangat terkait dengan
faktor linkungan, seperti letak lintang, iklim, dan tanah. Lingkungan sangat
menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Proses suksesi sangat
beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat,
lembab, dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun. Pada daerah tersebut
proses suksesi dapat mencapai ribuan tahun.
Kecepatan proses suksesi dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut :
1.
Luas komunitas asal yang rusak
karena gangguan.
2.
Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat
di sekitar komunitas yang terganggu.
3.
Kehadiran pemencar benih.
4.
Iklim, terutama arah dan kecepatan
angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.
5.
Jenis substrat baru yang terbentuk
6.
Sifat – sifat jenis tumbuhan yang
ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.
Sumber :
Susilo,
Didik. 2012. Ekosistem dan Suksesi Ekologi. Dalam http://inspagr.blogspot.com/2012/12/ekosistem-dan-suksesi-ekologi.html
Primack,
Richard B. dan Mochamad Indrawan. 2007. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Aryulina,
Diah Dkk. 2006. Biologi 1 SMA dan SMK untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
sepertinya mudah dan lebih keren. Thanks infonya Gan.. salam dari Streaming TV
BalasHapusTV Online
trimakasih , tapi contoh yang anda berikan kurang banyak
BalasHapus